SITUN KONG GUNTUR ELMOGAS
-PANTUN NAH-SEHAT
mbelah ketupat di Rawamangun
nyayur labuh parudin klapa
begitu jem empat lu kudu bangun
bejema'ah subuh ama bapa
pu'un labuh deket pu'un badur
kembang patah deket kuburan
abis subuh ngga labas tidur
tapi sigrah mbaca Al-qur'an
tumbuan tanem nyeng kerep
petik selanjar nyeng rada mateng
padaMu Tuhan ente berharep
banyak belajar byar ati anteng*
SEBENING KATA CINTA
Karya: Ummi
setetes embun dari hati putih
jatuh di dalam sukma yang mengendus akan aroma cinta
ada bias dalam kanvas-kanvas
ada gurat ketulusan di antara raut wajah eloknya
menunggumu dalam dinding hati
dengan segala perasaan tak tentu
ingatkan pada seikat janji suci
yang terpahat dalam ruang sanubari
dalam malam lindap cahaya
melukis satu aksara berjajar cinta
agar kautahu bening di sini
di dalam kalbu hatiku membaur rasaku
mencintaimu karena~Nya
merinduimu juga karena~Nya.
adamu karena~Nya
adaku karena~Nya
hatiku untukmu karena~Nya
jiwaku untukmu karena~Nya
bersanding denganmu karena satu tulang rusukmu
hidup di antara ragaku, bersama nadi dan denyut jantungku
raih hatiku selalu dalam irama syahdu di hidupmu
sentuh jemariku bersama kasih dan sayangmu
dalam cintamu ada nafasku
dalam nafasmu ada cintaku*
TERLANJUR AKU MENCINTAIMU
terlanjur aku jatuh cinta kepada~Mu
ketika jatuh aku tersungkur hanya satu nama~Mu
tenggelam dalam kedukaan senyuman
Kau lebih mengerti apa yang kulamunkan
jarak kita dekat
walau tak nampak terlihat
tak kasap mata dan tak teraba
namun Kau ada, tumbuh dalam jiwa
berjuta relung dalam sanubari
kuingin mengisi dengan kalimat hati
malamku syahdu dengan pujian untuk~Mu
mengalir air mataku satu-satu
hati ini terus merindu rindu
menunggu perjumpaan yang tak tentu
Miftakhul jannah, laaillahaa illallah....
laa illaa haillallah Muhammadurrasulullah
kuncinya suarga, Laaillahaa illallah...
Laa illaa haillallah Muhammadurrasulallah....
sebening tatap~Mu
sebening cinta~Mu
membening dalam sukma perindu
bergetar hatiku menyebut nama~Mu
karena kucintai~Mu
dalam tatap~Mu yang penuh syahdu
dalam cinta~Mu
menghunus kalbuku*
Karya : Ummi
TEROPONG SUNYI
bocah-bocah usia hijau
bermain pasar-pasaran
di bawah terik menyala
menimang bola dunia di jarinya
menakar kesanggupan bumi berpuisi
menjual
membeli teka teki misteri
permainan di masa kecil
berlarian di antara kepingan usia
menyajikan uap bening di pelupuk rasa
menerpa dinding batu di taman
permainan masa kecil
percobaan meneropong hari di depan
dalam canda dan lepas beban
begitu lelah,
lelap tertidur di ujung petualangan
masih adakah keluguan
dalam perjalanan sunyi
menerjemahkan kuasa Illahi*
(karya: Budhi Setyawan, Forum Sastra Bekasi)
BERI AKU JIWA
Karya : Budhi Setyawan
di antara bilik-bilik penjara
gedung pencakar, menjulang kilau
sibuk riuh mengejar bayang-bayang
dada teriak lantang:
‘oh… penghuni kota,
beri aku jiwa’
terhuyung-huyung pulang malam
merambat di pagar kampung
sehabis bergelut berburu surga
dada bersuara gema:
‘oh … penghuni bumi,
beri aku jiwa’
makhluk-makhluk yang menari udara segar
boneka sedang duduk di kamar
rambutnya terurai sampai beranda
dada mengadu lembut:
‘oh Penguasa Kerajaan Jiwa,
beri aku jiwa’*
DENYUT
aku takut pada denyut kata - - -
karenaMU*
boli2012
DOSAKU
Dosa kan kubawa pulang
karena tak ada yang membeli
stok kami utuh,kata mereka
Dosaku berlimpah
bagai limbah
kukubur di tanah,
baunya masih tercium
kutaburi bunga
baunya masih ada
Tuhan dosaku terlalu berlimpah
mampukah doaku
menyelinap mengetuk PintuMu
ArRahman ArRahim*
boli2011
SURAT TUHAN
Karya: Ayid Suyitno PS
dua kalimat syahadat yang dilafazkan
kini hanyut entah ke mana
ditelan banjir nafsu gempa kemilau pesta
menjadi liarlah lelaki jalang
tersaruk di lorong-lorong hitam
mengakrabi dosa dalam kebimbangan
hingga tiba suatu saat
firmanMu bangkitkan tidur panjang
berjalan-jalan di tengah gelombang
meleburkan ketakpercayaan
frustrasi ditinggalkan
putusasa disadarkan
mimpi penuh kehidupan berdenyut lagi
napasMu mengembara ke seluruh diri
Allah dalam sujud
tak tahu akan terleburkah dosa?
meski mataMu menguraikan pengampunan*
KETIKA RINDU TERJAGA
Karya : Ayid Suyitno PS
ketika rindu terjaga
bentangkan harapan seluas samudra
Sebagai penyair susun kata-kata
ketegaran gunung keindahan pantai
dendangkan mimpi berkepanjangan
Kekasih, doa yang terkirim sampaikah?
geletar tangis, penyesalan, kesadaran dosa
membubung tinggi menusuk langit
bersama angin curahkan hujan kesepian
menghitung nasib, cara apa pun
tangan Tuhan menunjuk kanan-kiri
menyusur setapak jalan kehidupan*
FEBRUARI
Karya Herman Zaan
risau Oi
suara itu terdengar lagi
seperti serunai yang ditiupkan ujung malam
dari ladang rindu yang tak disiangi
oi risau oi
kenapa jangkar diturunkan
kalau tuk tinggalkan jejak pada pantai
sementara pasir yang bergayut di jemari
kaukibaskan lagi
oi risau oi
tujuh musim telah menyiangi risau
dari tiang kapal yang tak kelihatan
hingga dermaga pun lapuk
dihempas gelombang
seperti malam sebelumnya
suara itu terdengar lagi
pada malam gemetar
dalam desah igau berkepanjangan
oi risau oi
jika kepergian itu tuk kembali
tak dirisaukan risau ini
dalam harap yang mesti disudahi
Jakarta okt 11
Jumat, 03 Februari 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar