Oleh Irman Syah
PANGGUNG TERAPUNG adalah idiom yang sengaja dipilih Komunitas Sastra Kalimalang untuk mewujudkan rasa cinta dan kesatuan bangsa melalui bahasa kesenian berdasarkan kesamaan niat, kerja, dan pengabdian diri terhadap lingkungan. Siratannya adalah menyiapkan pentas dialogis dalam bentuk wadah ekspressi personal dan kelompok lewat karya kesenian, baik sastra, musik, teater dan lain sebagainya, Kalimalanglah tempat yang dipilih untuk itu.
Kegiatan ini diharapkan mampu menjadi terapi kemanusiaan agar nilai-nilai hidup tetap terjaga baik melalui kata, tindakan atau pun rencana pembangunan ke depan bagi kehidupan masyarakat Bekasi. Materinya adalah Dialog, Pertunjukan Kesenian dan Bakti Lingkungan lewat bersih Kali serta penanaman pohon. Diharapkan kegiatan ini dapat berarti bagi perkembangan lingkungan hdup serta nilai-nilai tradisi dan kebudayaan Indonesia.
Menciptakan bangunan komunikasi amatlah perlu dalam kondisi kekinian masyarakat. Apalagi dengan banyaknya persoalan yang menimpa negeri serta prilaku sosial yang telah mengarah pada kenyataan galau dan mencemaskan. Banyak hal tak terduga muncul dan mengada begitu saja. Kehadiran komunikasi rasa lewat bahasa kesenian tentulah merupakan tegur sapa kemanusiaan yang tepat untuk itu, agar lalu lalang kenyataan keseharian yang dialami oleh masyarakiat tidak terlalu mencekam.
Rasa cemas, rawan, kurang nyaman dan sebagainya yang menggayuti batin masyarakat berdasarkan kenyataan dan pemberitaan mudah-mudahan bisa ditawari melalu kegiatan ini: event ini bukanlah sebuah upacara, melainkan silaturrahmi batin kemanusiaan manusia dengan lingkungannya. Andai Panggung terapung ini dapat berkelanjutan, lambat laun tentulah makna dan niat baik secara bersama ini akan tetap tercapai.
Merindukan kedamaian dengan suku yang beragam, yang sesungguhnya merupakan kekayaan dalam persatuan bangsa ini adalah kekuatan yang wajib dibangkitkan lagi demi harkat kehidupan rakyat di masa mendatang. Gerakan sastra yang dilangsungkan di wilayah Kalimalang dengan Perpustakaan Pinggir Kali diharapkan mampu mengemban niat kebersamaan, kegotong-royongan dalam membangun harkat, serta menghidupkan martabat manusia yang bernilai bagi makna kehidupan yang lebih luas, damai dan berkepribadian luhur. Panggung kehidupan yang melibatkan masyarakat di dalamnya ini dikemas dengan bahasa yang segar dan bersahaja.
Dengan Pantun, Celoteh Puisi, Musik, Pameran Foto dan Teater: mari ‘Ngakak di Pinggir Kali’. Panggung Terapung 2 Sasrra Kalimalang 9 April dari Siang sampai malam: Ayo! Bangkitkanlah nilai budi dengan pekerti yang sesungguhnya: jabat-erat kegiatan seni dan lingkungan biar budaya jadi berarti dalam menghidupkan nilai-nilai yang kukuh untuk membangun rohani manusia. Keikutsertaan lapisan masyarakat tentulah akan membuat bahasa kian menggema dan mampu dengan bersahaja dalam menyatukan bangsa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar